9 dari 10 penderita saraf kejepit takut di operasi, hal ini karena banyak anggapan operasi saraf kejepit merupakan operasi yg berbahaya yg bisa menyebabkan kelumpuhan, identik dengan luka sayatan yang lebar & waktu pemulihan yang lama. Dengan teknologi Minimally Invasive Spine Surgery (MISS), semua itu dapat diminimalisir. Luka pada operasi ini hanya 7 mm - 10 mm. Sehingga pendarahannya sedikit, proses penyembuhan hanya 1 hari tinggal di rumah sakit setelah operasi. Dan tingkat keberhasilan operasi mencapai 95%. Ungkap Mayor Ckm dr Victorio.,M.Ked(Neurosurg).,Sp.BS.,M.A.R.S.,FINPS.,AIFO-K.
Perlu diketahui saraf kejepit sendiri merupakan kondisi saraf tertekan oleh jaringan sekitanya. Jaringan tersebut dapat berupa jaringan otot, tendon, atau tulang rawan, karena saraf menjalar sepajang tubuh, saraf kejepit juga bisa terjadi di berbagai lokasi di dalam tubuh. Seperti beberapa posisi tumpuan pada siku dan menyilangkan kaki dengan durasi yang lama.
Penyebab lain saraf kejepit sebagai berikut Diskus, yaitu tekanan dan bergesernya bantalan tulang belakang. Radang sendi atau rheumatoid arthritis yang dapat menekan saraf di sekitarnya. Stenosis spinal, yaitu tulang belakang mengalami penyempitan secara tidak normal. Carpal tunnel syndrome, yaitu kondisi saraf pergelangan tangan yang tertekankarena tendon yang membengkak, tulang yang membesar, dan ligamen yang menebal. Cedera dan memar akibat aktivitas berat dan olahraga.
Setiap individu memiliki resiko saraf kejepit, namun beberapa kelompok orang memiliki resiko tinggi yaitu Ibu Hamil dengan penambahan volume cairan saat hamil dapat membuat rongga lebih sempit sehingga menekan saraf, Orang dengan penyakit diabetes, berbaring dalam waktu lama, adanya riwayat saraf kejepit di keluarga, Faktor usia dengan bertambahnya usia diskus vertebra atau penghubung antara tulang menjadi tidak fleksibel dan mudah robek, cedera pada tulang belakang, sering melakukan aktivitas yan memberatkan tulang belakang, misal seperti mengangkat beban berat. Kemudian orang yang menggunakan pergelangan tangan atau bahu secara berulang dalam perkerjaan, dan memiliki berat badan berlebih sehingga menyebabkan beban tulang belakang bertambah.
Gejala dari saraf kejepit yang umumnya dirasakan Nyeri pada kaki dengan sensasi terbakar, Nyeri karena tekanan menjalar dari leher ke tangan, Kaki yang melemah gejala yang umum dirasakan penderita saraf kejepit adalah kaki yang tidak lagi kuat seperti dulu, untuk bergerak dan berjalan. Hal ini dikarenakan tekanan pada saraf kaki yang memberikan sinyal ke otak untuk memberi rangsangan gerak. Sehingga, kekuatan kaki mereka untuk bergerak seiring waktu akhirnya makin melemah.
Cengkeraman yang ikut melemah, pada pergelangan tangan, untuk memegang sesuatu diperlukan kekuatan pada cengkeraman juga merupakan gejala Saraf kejepit. ketika saraf leher terjepit, maka otak tidak mampu menerima rangsangan otot mana yang bereaksi. Rangsangan otot yang buruk menyebabkan lemahnya cengkeraman, sehingga tidak dapat menulis atau melakukan aktivitas kecil lainnya dengan optimal.
Rasa kebas atau mati rasa Tekanan pada saraf tertentu dapat mematikan rangsangan terhadap rasa nyeri. Sehingga, bisa saja tidak merasakan sensasi nyeri atau tekanan apapun dalam posisi tertentu. Nyeri hingga tertusuk jarum, Bukan hanya kebas atau mati rasa, penderita saraf terjepit ini juga mengalami nyeri seperti tertusuk (Parasthesia). hingga Tidak tahan buang air kecil Ketika saraf yang menekan punggung bawah, usus dan kandung kemih tidak bisa terkontrol.
Banyaknya kasus dan keluhan terkait saraf kejepit ini memacu rumah sakit Tingkat II Moh. Ridwan Meuraksa terus meningkatkan layanannya dan menanganan dengan adanya alat berteknologi terbaru dan canggih yaitu melaksanakan tindakan MISS dengan Tekhnik ENDOSKOPI PSLD-JOIMAX. Layanan ini merupakan salah satu layanan unggulan dari RS Tk II Moh Ridwan Meuraksa-Kesdam Jaya.
Proses operasi membutuhkan waktu yang singkat hanya di butuhkan 45 menit - 60 menit per level. Layanan canggih ini merupakan satu-satunya & pertama untuk menangani Pasien saraf Kejepit di lingkungan Kesehatan TNI dan Juga khusus nya Di Jajaran kesehatan Angkatan Darat dengan menggunakan Tekhnik ENDOSKOPI PSLD-JOIMAX.
Tekhnik ENDOSKOPI PSLD-JOIMAX memiliki berbagai Keunggulan dibanding Tekhnik operasi lainnya :
1. Luka pada operasi ini hanya 7 mm - 10 mm.
2. Proses penyembuhan Hanya 1 hari tinggal di rumah sakit setelah operasi ( bius umum) bahkan apalagi dilakukan dengan bius lokal 1 jam setelah di tindakan pasien bisa pulang.
3. Tingkat keberhasilan operasi mencapai 95%.
4. Proses operasi membutuhkan waktu yang singkat hanya di butuhkan 45 menit - 60 menit per level.
Pasien atas nama Koptu Aminarto yang berdinas di Kodam Jaya dengan gejala keluhan pinggang sakit, tulang ekor sakit, menjalar ke kaki hingga kebas atau mati rasa, telah melakukan operasi dengan teknologi Minimally Invasive Spine Surgery (MISS). Dengan adanya penanganan ini tentu mampu mengembalikan kualitas hidup individu dengan kembali bugar tanpa rasa nyeri, tentunya juga ditunjang dengan hidup sehat.(Red)